- April 30, 2019
- Posted by: Bovend Saor Sitinjak
- Category: Agenda, Berita, Informasi, Inspirasi
PEKANBARU, 29 APRIL 2019 – Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2018, 99% industri Indonesia ditopang oleh UMKM. Dengan total 62 juta unit yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara, UMKM menjadi solusi dalam menciptakan banyak lapangan kerja.[1] Namun hingga kini sejumlah kendala masih dihadapi pengusaha UMKM ini untuk bisa naik kelas. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mencatat setidaknya ada 5 kendala yang dihadapi para pengusaha UMKM, mulai dari permodalan, akses perizinan, akses pasar, kemampuan manajemen, hingga akses teknologi informasi.
Sementara di Provinsi Riau sendiri jumlah UMKM terus mengalami peningkatan yang signifikan. Tak kurang sebanyak 527 ribu UMKM tercatat di Bumi Lancang Kuning. Ini artinya sektor UMKM menyimpan potensi kontribusi yang tinggi ke pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Riau. Guna mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Riau, GOJEK, perusahaan penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran berbasis aplikasi terbesar di Indonesia berkolaborasi dengan KADIN Wilayah Pekanbaru, menggelar pelatihan GOJEK Wirausaha.
Program pelatihan manajemen bisnis dalam bentuk kelas tatap muka ini diikuti lebih dari 200 pengusaha UMKM yang memiliki minat untuk meningkatkan usaha mereka. Bertempat di Hotel Pangeran Pekanbaru, GOJEK berbagi tips sukses mulai dari perencanaan bisnis hingga mengelola keuangan yang baik agar UMKM Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru bisa lebih mudah naik kelas. Program ini telah dijalankan GOJEK secara nasional dalam program pelatihan GOJEK Wirausaha. Lewat pelatihan ini, GOJEK menyediakan paket lengkap baik bagi UMKM yakni akses pasar yang lebih luas dengan masuk ke ekosistem GOJEK, akses ke teknologi melalui platform GOJEK sekaligus akses ke peningkatan kemampuan dan pengetahuan dengan pelatihan dan modul.
Gubernur Riau, H. Syamsuar dalam sambutan yang dibawakan oleh Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM, Dra. Yulwiriati Moesa, Apt, M.Si mengungkapkan “Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, dimana UMKM sendiri dapat menyerap angkatan kerja yang selama ini belum mendapatkan pekerjaaan yang tetap, akan tetapi banyak permasalahan yang ada dalam mengembangkan UMKM sendiri salah satunya berkembang pesatnya pasar digital yang ada pada saat ini, sehingga masih banyak pelaku UMKM belum mengenal teknologi dalam melakukan pemasaran. Hal tersebut dapat menurunkan pendapatan Pelaku UMKM tersebut bahkan lebih parahnya dapat memicu kebangkrutan.”
Isi sambutan Gubernur juga mengapresiasi keberadaan GOJEK sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis teknologi yang didirikan oleh anak Indonesia yang peduli dengan pelaku UMKM. Bentuk kepedulian ini ditunjukan dengan melakukan pelatihan pelaku UMKM tentang pemanfaatan teknologi melalui aplikasi GOJEK untuk mengembangkan usaha yang telah dibangun oleh pelaku UMKM yang ada, sesuai dengan tema penyelenggaraan GO-Wirausaha ini yaitu “Lincah Mengembangkan Usaha”.
Pada kesempatan ini, Gubernur Riau juga menitipkan harapannya agara GOJEK selalu bersinergi dan saling mendukung dengan pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan daya saing pelaku UMKM khususnya di Provinsi Riau
Sementara itu District Head GOJEK Provinsi Riau, Cut Emyra Fadhila menanggapi positif sambutan Gubernur Riau, “Sejak awal hadir, salah satu misi utama GOJEK adalah membantu mengembangkan UMKM. Karena UMKM memiliki peran yang penting. Pada level individu ia bisa memberikan penghasilan, pada level masyarakat dia membantu membuka peluang lapangan kerja untuk orang lain. Maka secara khusus kami mengembangkan program GOJEK Wirausaha untuk mengakselerasi UMKM supaya naik kelas. Sehingga UMKM dapat menghadapi dengan mudah berbagai tantangan yang dihadapi dalam memulai dan meningkatkan skala bisnisnya.”
Perempuan yang akrab disapa Mimie ini menambahkan, “kami berharap kolaborasi dengan KADIN Wilayah Pekanbaru ini mampu menjangkau UMKM DI Pekanbaru dan menjawab kebutuhan para pengusaha untuk bisa naik kelas yang juga akan mampu meningkatkan geliat perekonomian Riau,” tutup Mimie.
Dalam kesempatan yang sama Ketua KADIN Wilayah Pekanbaru, Yuyun Hidayat mengatakan “KADIN melihat potensi UMKM akan terus meningkat secara signifikan. Namun kendala yang dihadapi tidak sedikit. Untuk itu, kami melihat komitmen dan pengalaman GOJEK akan mampu memberikan solusi bagi pengusaha UMKM dan memberikan inspirasi positif agar mereka bersemangat dalam memajukan usahanya. Kami juga berharap sinergitas dengan GOJEK ini dapat terus berlanjut ke depannya,” pungkas Yuyun.
Menurut hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dimana 93% mitra UMKM GO-FOOD mengalami peningkatan volume transaksi, dan 85% mitra UMKM menginvestasikan kembali hasil penjualan di GO-FOOD ke dalam usaha mereka, hal ini memicu mereka untuk terus mengembangkan bisnis dan menjadi naik kelas. Hasil riset juga mengungkapkan pada tahun 2018 mitra GOJEK telah berkontribusi bagi perekonomian Indonesia sebesar Rp 44,2 Triliun, dimana sebesar Rp 18 Triliun disumbang oleh omset mitra UMKM GO-FOOD.
Sejak akhir tahun 2018, pelatihan GOJEK Wirausaha telah dilakukan di 14 kota di Indonesia dengan lebih dari 4,600 pelaku UMKM dari 24 komunitas dan institusi pemerintah. Di awal tahun 2019, setelah meluncurkan kampanye #GerakanNusantaraOnline, GOJEK menargetkan 35,000 pelaku UMKM di 25 kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pelatihan GOJEK Wirausaha agar dapat meningkatkan skala bisnisnya. “Kita akan terus mendorong pertumbuhan UMKM sebagai bentuk dukungan yang diberikan kepada berbagai program pemerintah. Harapannya, banyak pelaku UMKM yang semakin mudah menikmati akses teknologi yang sudah disediakan oleh GOJEK sehingga membuat para pelaku UMKM semakin mudah naik kelas” tutup Mimie.