- August 20, 2019
- Posted by: Bovend Saor Sitinjak
- Category: Agenda, Berita, cuaca & peristiwa, Informasi, Inspirasi, Keluarga
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi pekerjaan yang dilakukan oleh TP PKK Prov. Sumsel. Hal tersebut disampaikan Herman Deru, Selasa (20/8), pada kegiatan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-47 yang diselenggarakan oleh TP PKK Prov. Sumsel di Grand Ballroom Hotel Aryaduta Palembang.
“Rangkaian acara ini, sungguh menakjubkan kita semua,” ungkap pria nomor satu di Prov. Sumsel ini.
Herman Deru menduga, Hari Kesatuan Gerak PKK yang diselenggarakan di hotel berbintang lima, merupakan pertama kalinya digelar di Prov. Sumsel. Ia mengungkapkan, selama ini HKG identik dengan tenda dan tempat yang panas.
“Maka ketika Ibu Feby mengundang saya, saya agak terkejut. Nian apo di Hotel Aryaduta? Nian, katanya. Kenapa gak di tenda? Ini lebih efisien, katanya. Dan ternyata, semua menjadi betah. Gak gerah,” jelas suami dari Febrita Lustia Herman Deru ini.
Dikatakan Herman Deru, pelaksanaan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-47 di hotel berbintang lima ini, adalah sebuah inovasi luar biasa yang dilakukan oleh TP PKK Prov. Sumsel dan Kabupaten/Kota di Prov. Sumsel.
Menurut Herman Deru, contoh inovasi dan kreasi yang luar biasa dari TP PKK Prov. Sumsel adalah rencana kegiatan Jambore PKK yang akan dilaksanakan di beberapa lokasi di Kota Palembang, di antaranya Jakabaring Sport City, Light Rail Transit (LRT), dan kebun di Gandus.
Herman Deru mengungkapkan, Keppres No. 99 Tahun 2017, memberi keleluasaan bagi Kepala Daerah untuk membantu pendanaan TP PKK di daerah. Menurutnya, melalui Keppres ini, PKK boleh berkreasi dengan aturan-aturan baru yang diberikan oleh Presiden.
“Ini tandanya, negara memberikan ruang kepada para wanita untuk dapat berbuat. Bahwa lahirnya, pada tahun 72 lalu, diawali dari keprihatinan seorang istri Gubernur terhadap masyarakatnya, khususnya kaum perempuan,” ujarnya di hadapan para tamu undangan Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-47 di Grand Ballroom Hotel Aryaduta.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, lanjut Herman Deru, juga memberikan perhatian ke 35oo desa dan kelurahan di Prov. Sumsel berupa bantuan untuk PKK, desa, Posyandu, dan Karang Taruna. Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan Pemerintah Prov. Sumsel kepada PKK.
“PKK tidak hanya disimbolkan dengan pakaian atau atributnya saja, tapi dengan gerakan,” ungkapnya.
Terkait dengan adanya perlombaan makanan karbohidrat pengganti nasi yang terdapat di lokasi tersebut, Herman Deru meyakini, para juri pasti akan kesulitan dalam menentukan siapa juaranya.
“Karena inovasi yang dibuat oleh ibu-ibu dari desa, kecamatan, dan kabupaten/kota, telah membuat kita takjub,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Herman Deru mengatakan, meski dengan tampilan packaging yang lebih modern, masyarakat diminta agar tidak bergantung dengan penggunaan plastik. Menurutnya, saat ini dunia sedang mengkampanyekan diet plastik.
“Maka, kalaupun ada benda-benda lain untuk bungkus, jangan terlalu mengandalkan plastik. Bisa daun, bisa kertas, atau barang-barang yang hancur, yang dapat membaur dengan tanah jika nantinya tidak terpakai lagi,” pungkasnya.