Ini Kata Dubas Sumsel 2020 Soal Bijak Saat Bermedia Sosial

Palembang Sonora – Dunia maju begitu pesat sejak kemunculan internet dan media sosial. Setiap orang lewat media sosial bisa menyuarakan apapun pendapatnya sementara dulu kalau mau berpendapat harus lewat media televisi, radio, koran dan sebagainya. Namun kebebasan berpendapat terkadang terlalu kelewatan membuat berita hoax dan ujaran kebencian. Menurut  Ari Saputra – Pengguna Media Sosial /Dubas Sumsel 2020/ Awardee Beasiswa Indonesia Bangkit LPDP 2023 kepada sonora ( 08/10/2023) kebabasan ini sangat memprihatinkan karena sangat berpeluang awal dari perpecahan bahkan bukan saja di dikeluarga tapi juga perpecahan bangsa.

“ sekarang sudah masuk tahun politik pemilu, pilpres, pilkada 2024 membuat sosial media bukan menjadi katalisator hubungan baik antar masyarakat. apabila tidak digunakan dengan baik akan menjadi ujung tombak perpecahan,” ujarnya.

Ia menambahkan pemuda memiliki peran penting dalam bermedia sosial. Dari seratus pengguna instagram enam puluhnya adalah anak muda. Peran pemuda sangat penting dalam penggunaan media sosial yang tertib dan santun. Banyak cara yang bisa dilakukan tidak hanya anak muda. Pengguna mesia sosial jangan jadi bagian dari penyebar hoax dan ujaran kebencian atau istilahnya pikir dulu sebelum posting. Kedua anak muda bisa mengedukasi orang-orang terdekat apabila terlihat menyebarkan berita-berita bom bastis agar diingatkan secara pribadi. Pemuda juga bisa berpartisipasi dalam gerakan Indonesia bersatu, gerakan anti hoax, bekerjasama dengan komunitas-komunitas membuat event seperti pelatihan jurnalistik, konten bijak bermedia sosial dan sebagainya.

“ pikir dulu sebelum posting apakah berita ini benar, bermanfaat dan tidak menyakiti orang lain apabila termasuk ketiganya maka sebaiknya tidak disebar. Bila ingin selamat duni akhirat jaga lisan dan jari,” pungkasnya.

Penulis : jati

Sumber foto : ilustrasi



Leave a Reply