Kantor Imigrasi Palembang Akan Deportasi Orang Asing Ilegal

Kantor Imigrasi Kelas I Palembang, yang beralamat di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring, Palembang, akan mendeportasi setiap Warga Negara Asing (WNA) yang bermasalah (ilegal) dari wilayah Kota Palembang.

Menurut Kasi Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Palembang Raja Ulul Azmi Syah Wali, para WNA ilegal yang dideportasi tersebut, disebabkan oleh penyalahgunaan izin tinggal, over stay, dan tindak pidana.

“Macam-macam permasalahan. Penyalahgunaan izin tinggal ada, karena over stay juga ada, tindak pidana juga ada,” ungkap pria asal Aceh tersebut, saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Kesbangpol Kota Palembang, Rabu (17/7), di Grand Atyasa Convention Centre.

Lebih lanjut Raja mengatakan, pihaknya akan mendeportasi WNA yang melakukan kejahatan tindak pidana umum setelah melalui proses dari kepolisian.

“Dia kan harus menjalani hukuman. Setelah menjalani hukuman harus kita deportasi,” ujar Raja.

Dikatakan Raja, data orang asing di Palembang, yang tercatat di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang mengalami peningkatan.

“Meningkat memang. Pastinya saya kurang tahu. Kalau rata-rata, kemarin itu sempat orang asing itu ada 600an atau 400an,” ungkap Raja.

Ia menjelaskan, Kantor Imigrasi Kelas I Palembang memiliki wilayah kerja yang meliputi Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kabupaten OKI, Kabupaten OI, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Ditambahkan Raja, dari jumlah orang asing yang berjumlah ratusan tersebut, cukup banyak yang merupakan pelajar, khususnya yang menempuh pendidikan di Universitas Sriwijaya.

Kota Palembang, kata Raja, adalah destinasi yang paling banyak didatangi oleh para WNA tersebut.

Raja mengungkapkan, WNA yang mengunjungi Kota Palembang berasal dari berbagai macam negara, khususnya yang ada di Benua Asia.

“Korea ada, Jepang ada, China juga ada. Paling banyak gak ada. Rata-rata sih. Malaysia banyak juga. Apalagi yang anak Unsri, yang kuliah-kuliah ini,” pungkasnya.

Meskipun sebagian besar berasal dari wilayah Asia, lanjut Raja, jumlah WNA tersebut tidak ada yang mendominasi dari suatu negara tertentu



5 Comments

Leave a Reply