Komentar Ketua IDI Palembang terkait Kabut Asap yang Melanda Palembang

Palembang Sonora – Kita menyadari beberapa bulan terakhir kota Palembang dilanda musim kemarau ditambah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

dr. Zulkhair Ali, Sp.PD,  Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palembang kepada sonora (18/09/2023) mengatakan bahwa sebelum terjadi karhutla kondisi cuaca di kota Palembang cukup baik bahkan jauh di bawah normal. Dengan adanya kebakaran hutan dan lahan kondisi udara semakin berat bahkan terburuk di Indonesia. Penyakit yang sering muncul akibat karhutla umumnya penyakit-penyakit saluran nafas seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) juga kondisi-kondisi alergi seperti Asma.

“ asap jadi factor alergi untuk orang-orang yang mengidap asma,” ujarnya.

Ia mengatakan kita harus berupaya menghindarkan diri dari asap agar tidak terpapar ispa atau alergi. Cara yang dapat dilakukan antara lain jangan berlama-lama di udara terbuka atau dijalan, lebih baik didalam rumah agar tidak terpapar asap. Kedua, bila terpaksa keluar rumah sebaiknya menggunakan masker.

“ selama tiga tahun covid kita sudah terbiasa memakai masker. Pakailah masker pada kondisi-kondisi tertentu seperti kondisi asap sekarang,” tukasnya.

Kebakaran hutan dan lahan harus diatasi meskipun tidak mudah memadamkan kebakaran di lahan gambut. Usaha-usaha pemerintah mulai dari menebar garam sudah mulai terlihat, seperti hujan sudah ada. Memang usaha tersebut mahal tapi harus dilakukan. Musim kemarau juga mengakibatkan kesulitan air, tidak hanya infeksi saluran pernafasan saja yang terjadi tapi infeksi saluran cerna seperti diare dan muntaber. Saat ini sudah mulai banyak kasus diare dan muntaber terjadi karena keterbatasan air.

“ dua hal ini yang mesti kita ingat ispa dan saluran cerna,” pungkasnya.

Penulis : jati

Sumber foto : koleksi pribadi



20 Comments

Leave a Reply