Pengendalian Inflasi dan Kinerja Perekonomian Sumsel

Keberhasilan Sumatera Selatan menjadisalah satu kota penyelenggara perhelatan internasional Asian Games XVlll  membuahkan hasil. Perhelatan yang diselenggarakan di Kota Palembang pada Agustus 2018 tersebut mendorong Sumatera Selatan menjadi daerah prioritas pembangunan oleh pemerintah  serta memberikan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Berbagai proyek infrastruktur  pemerintah dibangun di Sumatera Selatan antara lain Light Rail Transit (LRT), jalan tol, dan jembatan. Masifnya pembangunan infrastruktur ini kemudian menjadi pendorong sektor swasta untuk turut berkontribusi pada pembangunan Kota Palembang antara lain untuk pembangunan pusat  perbelanjaan, hotel, dan restoran. Pada triwulan ll 2018 pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tumbuh mencapai 5,07% (yoy) atau  tertinggi selama 4 tahun terakhir serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional   dan  regional Sumatera.  Hal ini  disampaikan oleh Hari Widodo, PJS Kepala Perwakilan Bank lndonesia Provinsi  Sumatera Selatan  pada kegiatan Rakorwil  TPID Provinsi Sumatera Selatan, Selasa 30 Oktober 2018 di Hotel Arista Palembang yang dibuka oleh Gubernur Prov. Sumatera Selatan yang juga merupakan ketua Tim Pengendali lnflasi Daerah (TPID) Provinsi  Sumatera Selatan.  Pada kesempatan ini, KPw Bl Provinsi Sumsel juga memaparkan kinerja perekonomian Sumatera Selatan Semester ll 2018.

Rapat Koordinasi Pengendalian lnflasi Daerah Sumatera Selatan diikuti oleh TPID Provinsi Sumatera Selatan, TPID dari 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, Satgas Pangan Sumsel, BPS, serta instansi terkait lainnya.  Rapat koordinasi TPlD tersebut dilakukan dalam rangka sinergi dan koordinasi program kerja pengendalian inflasi akhir tahun sebagai antisipasi beberapa risiko inflasi berupa peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan periode libur sekolah. Dari sisi penawaran, TPID juga perlu memantau ketersediaan beberapa komoditas pangan agar mencukupi disaat permintaan meningkat. Pentingnya pengendalian inflasi di daerah menjadi perhatian khusus bagi Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, mengingatkan kembali arahan Presiden pada Rakornas TPID. “Pada Rakornas TPID tahun 2018, Presiden Rl memerintahkan kepada kepala daerah untuk terus mendorong efektivitas APBD melalui percepatan realisasi dan intervensi stabilitas harga. Disinilah presiden menunjukkan bahwa pengendalian inflasi daerah merupakan salah satu program prioritas”, demikian disampaikan Herman Deru. Gubernur Sumatera Selatan juga menggaris bawahi perlunya untuk menjaga ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi yanB didukung infrastruktur yanB baik. Gangguan pada distribusi menjadi faktor munculnya ekonomi biaya tinggi dan meningkatkan harga di level konsumen. Dua factor tersebut menjadi kunci dalam menjamin keterjangkauan harga bagi konsumen yang didukung dengan komunikasi yang efektif oleh pemangku kebijakan. Di sisi lain, inflasi Sumatera Selatan terjaga pada level yang rendah dan stabil yaitu sebesar 2,60% (yoy) atau dalam rentang target inflasi 2018 yaitu sebesar 3,511% (yoy). lnflasi yang rendah dan terkendali tersebut dicapai atas peran serta Tim Pengendalian lnflasi Daerah (TPID) Sumatera Selatan bersinergi dengan Satgas Pangan dengan berbagai upaya yang dilakukan antara lain, pasar murah, pemantauan harga, operasi pasar, iklan layanan masyarakat, hingga himbauan bijak berbelanja sehingga berhasil  menjaga inflasi pada tingkat yang rendah. “TPID Sumatera Selatan juga mengembangkan teknologi dalam penSendalian harga yaitu dengan aplikasi  Sungai  Musi atau Sistem lnformasi Harga Komoditas Terkini Sumatera Selatan,,tambah Hari Widodo. Dalam koordinasi TPID akan dilakukan penguatan pemanfaatan Sungai Musi sebagai Early  worning system saat harga komoditas tinggi. Aplikasi ini dapat memberikan informasi awal kenaikan harga komoditas strategis baik di level Provinsi maupun Kota/Kabupaten.

Untuk meningkatkan  pemanfaatan Sungai Musi, maka  dilakukan capacity building  bagi operator  Sungai Musi pada Rabu,31 Oktober 2018. Terkait dengan kondisi ekonomi terkini Provinsi  Sumatera Selatan, dalam Kajian Ekonomidan Keuangan Retional (KEKR), yang merupakan publikasi  triwulanan Bank tndonesia terkait perkembangan ekonomi, inflasi, stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran, terlihat bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. “Tingginya pertumbuhan  PDRB SumateraSelatan  Triwulan  2018 tercermin pada komponen investasi  dan  konsumsi rumah tangga” seperti yang disampaikan  Hari Widodo,  Pjs Kepala perwakilan Bank lndonesia provinsi Sumatera Selatan. Hal ini didorong  oleh konsumsi masyarakat yang meningkat sebagai dampak persiapan pelaksanaan evert internasional Asian Games XVlll.  Banyaknya kunjungan ke provinsi Sumatera Selatan oleh official  serta panitia penyeleng8ara acara mendorong konsumsi pada subkelompok makanan dan minuman non beralkohol serta subkelompok penginapan dan hotel. Sementara itu, pembangunan infrastruktur tercermin pada komponen investasi subkelompok bangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang  didukung  oleh inflasi yang rendah dan stabil menjadi modal bagi Sumatera Selatan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Menjaga momentum, koordinasi, dan sinergi  menjadi kata kunci yang diangkat  dalam  rapat koordinasi ini, sebagai ikhtiar untuk membangun Sumatera Selatan yang lebih sejahtera.



Leave a Reply