- February 17, 2019
- Posted by: Endah Tri Lestari
- Category: Berita Lokal, Bisnis, Informasi

PALEMBANG, SONORA – “ Akhir Juni 2019 sebanyak 5500 digital SPBU sudah terpasang di seluruh Indonesia untuk memantau semua transaksi dan stok BBM. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara real time penjualan dan jumlah stok BBM yang tersedia baik di SPBU dan tangki penyimpanan, sehingga jika produksi di kilang sudah menipis, bisa cepat diatasi dan tidak terjadi kekurangan BBM bagi masyarakat ” demikian dikatakan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dalam peninjuan ke SPBU Coco Kenten Palembang, Minggu 17 Februari 2019.
Pertamina akan mendorong untuk cashless lebih banyak dengan menggunakan Q Arcode dan EDC Arcode yang disiapkan tidak ditempel dekat nozel / dispenser jadi bisa dibawa-bawa dan ini sesuai dengan peraturan serta keamanan. Dengan digitalisiasi akan memberikan kepastian pasokan yang terkoneksi, jika ada produk di SPBU di bawah minimum stok maka otomatis akan dilakukan pengiriman, lebih memudahkan customer untuk melakukan pembelian di Pertamina dan keamanan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik serta cepat
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengharapkan dengan adanya digitalisasi ini kualiats layanan akan meningkat, kepastian jaminan stok akan diberikan, tidak ada lagi antrian dan isu-isu kelangkaan di seluruh SPBU di seluruh Indonesia.
Sementara itu menanggapi pernyataan Presiden Jokowi mengenai harga avtur yang dijual lebih mahal dan monopoli, Nicke menyatakan “ Ini merupakan tantangan bagi Pertamina untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dengan harga kompetitif. Secara regulasi terbuka tidak ada larangan pihak manapun untuk menjual avtur sepanjang mempunyai izin dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemerintah dan Pertamina menjalankan usaha ini sesuai dengan regulasi tersebut.“ Saat ini Pertamina melayani 67 airport untuk penjualan avtur dan masing-masing airport mempunyai storage sendiri. Tidak bisa perusahaan menjual langsung karena standar safetynya sangat tinggi.