Pertamina RU III Plaju Gelar Apel Siaga Jelang Pemilu

Palembang, Sonora – Pertamina Refinery Unit III Plaju, Kamis (11/4), menggelar Apel Siaga jelang Pemilu 2019 bertajuk Kesiapan Pengamanan Stok BBM & LPG, di Lapangan Aneka Plaju.

Bertindak sebagai Pemimpin Apel Siaga Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT. Pertamina (Persero) Gandhi Sriwidodo, dan kegiatan ini diikuti oleh jajaran TNI/Polri, serta karyawan Pertamina RU III Plaju & MOR II Sumbagsel.

Dalam arahannya, yang dibacakan oleh Gandhi Sriwidodo, Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan soal beberapa poin penting menjelang Pemilu 2019.

Nicke menyatakan, kesiapan dan pasokan energi menjadi hal strategis yang harus diamankan. Kesiapan seluruh produk Pertamina dari hulu hingga hilir harus terpantau dengan baik, jangan sampai kepentingan masyarakat dijadikan isu politis.

“Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan BBM & LPG menjelang dan paska pemilihan umum tersebut, Pertamina telah membentuk satuan tugas pengendalian dan pemantauan kelancaran penyaluran BBM & LPG yang mencakup wilayah kantor pusat dan seluruh area operasi, baik Marketing Operation Region maupun Refinery Unit. Saya berharap, semua pihak memberi komitmen penuh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan dalam struktur satgas tersebut,” katanya.

Lebih lanjut, Nicke mengingatkan kepada para seluruh peserta Apel Siaga soal Pertamina sebagai Obyek Vital Nasional, yang sesuai dengan Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional. Dikatakannya, Pertamina harus menyusun dan mengimplementasikan langkah-langkah pengamanan, tentunya bersama-sama dengan Kepolisian dan TNI sebagai mitra strategis.

“Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi keamanan operasional sarana dan prasarana yang kita miliki. Saya menginginkan, agar di semua area, dapat memperketat pelaksanaan pemeriksaan terhadap orang dan kendaraan yang akan memasuki area operasional Pertamina. Lengkapi dan maksimalkan infrastruktur sekuriti yang kita miliki. Pastikan kembali identitas seluruh operator yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan, terutama yang mengawal kapal, mobil tangki, dan elpiji,” jelasnya.

Seluruh pimpinan pengamanan (sekuriti) di wilayah operasi, lanjutnya, harus standby dan on call selama 1×24 jam untuk memantau perkembangan situasi di lapangan, dan segera berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait apabila sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.

“Puskodal coorporate security Pertamina telah membentuk tim monitoring Pemilu 2019, yang disiagakan 24 jam, mulai tanggal 11 hingga 22 April 2019, yang akan menyediakan informasi secara periodik per enam jam, sebagai alat deteksi dini dan kebijakan keamanan di seluruh obvitnas Pertamina,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT. Pertamina (Persero) Gandhi Sriwidodo, tujuan dari Apel Siaga tersebut adalah ingin meyakinkan masyarakat bahwa Pertamina siap menjaga segala sesuatu yang mungkin terjadi, dengan tetap menyediakan produk BBM dan LPG, untuk kepentingan masyarakat.

Apel siaga ini, lanjut Gandhi, bekerja sama dengan TNI/Polri, dalam rangka untuk pengamanan aset-aset obyek vital nasional yang ada di Pertamina, sehingga operasi bisa tetap berjalan lancar.

“Intinya itu sebenarnya,” ungkapnya.

Dikatakan Gandhi, stok BBM dan LPG di wilayah Sumbagsel sudah lebih dari cukup, yaitu di atas 22 hari.

“Kalau BBM itu di atas rata-rata, di atas 22 hari. LPG juga di atas 22 hari,” katanya.

Menurut Gandhi, pihaknya mengkhawatirkan, bila nanti ada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil pemilu, sehingga dikhawatirkan akan melakukan upaya-upaya yang mengganggu stabilitas nasional, dengan melakukan pengrusakan-pengrusakan, ataupun mungkin mengganggu operasi Pertamina, dalam hal distribusi BBM dan LPG kepada masyarakat.

“Kalau itu terjadi, dikhawatirkan distribusi BBM dan LPG kepada masyarakat terganggu, dan ini akan mengganggu perekonomian di masyarakat,” jelasnya.

Gandhi mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan agar fasilitas operasi yang ada di Pertamina, tidak diganggu oleh oknum/pihak yang merasa tidak puas.

“Sehingga kita harus mengantisipasi semuanya, agar operasi kita berjalan dengan lancar, dan masyarakat tetap merasa nyaman bisa mendapatkan BBM dan LPG dengan cepat,” ujarnya.

Menurutnya, satgas BBM dan LPG bertugas sampai akhir April. Tapi, tidak tertutup kemungkinan untuk memperpanjang masa tugas satgas tersebut.

“Apabila kondisinya memang mengharuskan kita tetap melaksanakan satgas, kita tetap akan melaksanakan satgas. Kebetulan ini nyambung. Jadi, satgas ini untuk Pemilu, nanti akan nyambung dengan satgas Puasa dan Lebaran,” ungkapnya.



Leave a Reply