RS Siloam Sriwijaya Peduli Masalah Tumbuh Kembang Anak

Dilatarbelakangi banyaknya masalah pada tumbuh kembang anak di Sumatera Selatan khususnya, Rumah Sakit Siloam Sriwijaya menggelar seminar bertema Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak dan Penanganan Anak Picky Eater Melalui Habitual dan Restorasi Kognitif Serta Melihat Status  Gizi Berdasarkan Neurodevelopment.

Menurut ketua pelaksana seminar Ryan Hidayatulah bahwa seminar ini menghadirkan pembicara antara lain Dr. Sitti Rosmahsari, SpGK (Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Siloam Sriwijaya), Mbaref Sugita Walisa, Sst. FT. Ftr (Praktisi Fisioterapi Anak), Usman, A.Mf. S.Pd. M.Kes (Ketua PD IFI Sumatera Selatan). Seminar berlangsung dua hari Sabtu – Minggu, 16 – 17 February 2019, bertempat di Auditorium RS Siloam Sriwijaya Palembang.

“Ketika orang orang tidak tahu tentang tumbuh kembang anak, misal bayi 2 bulan belum bisa miring ke kanan atau ke kiri, bayi 4 bulan belum bisa tegak kepala, bayi 5 bulan s.d 6 bulan belum bisa duduk dan seterusnya dan seterusnya. Ini menunjukkan bayi ada masalah dengan tumbuh kembangnya, hal ini perlu diatasi sejak dini, agar nanti tidak susah untuk mengejarnya,” ucap Ryan yang juga berprofesi sebagai seorang Fisioterapi di RS Siloam Sriwijaya.

Ryan menambahkan faktor faktor penyebab timbulnya masalah tumbuh kembang anak antara lain karena bayi berat badan rendah (lahir kurang dari 2 kg), bayi lahir premature, kebutuhan gizi ibu kurang dan sebagainya. “Dampak yang timbul jika bayi mengalami masalah tumbuh kembang anak, saat dewasa anak membaca terbalik, lari mudah jatuh, banyak di Palembang, butuh aware orang tua,” ucap Ryan.

Diperlukan deteksi sejak awal  untuk pengobatannya antara lain melalui fisioterapi yang tersedia di rumah sakit. Di rumah sakit anak dengan masalah tumbuh kembang akan distimulus otaknya melalui ransangan baik melalui rangsangan penglihatan, rangsangan gerak serta rangsangan suara. Anak bayi juga di tidak dianjurkan untuk diperkenalkan gadget dengan pergerakan tinggi sejak dini, hal ini akan membuat bayi bingung dan bisa memicu autis.

Nada salah satu peserta seminar asal Prabumulih menuturkan dirinya mengaku senang bisa mengikuti seminar, menurutnya banyak manfaat  yang diperoleh dengan mengikuti seminar ini. “ Senang sekali bisa ikut seminar ini, banyak manfaatnya, saya jadi tahu tentang masalah tumbuh kembang anak, jadi bisa mendeteksinya sejak dini, “ tutur Nada. /jati



7 Comments

Leave a Reply