Saat Hadapi Risiko, Pertamina Terapkan Prosedur Penanggulangan Berlapis

Pertamina adalah sebuah perusahaan energi nasional. Sebagai sebuah perusahaan energi, ciri-ciri yang dimiliki yaitu berteknologi tinggi, bermodal tinggi, dan berisiko tinggi.

Hal itu disampaikan GM Pertamina RU III Plaju Joko Pranoto, usai kegiatan pembukaan dan demo pemadaman kebakaran dalam rangka peringatan Bulan K3 2020, Kamis (30/1), di HSE Training Centre Sungai Gerong.

Joko menyatakan, perusahaan energi selalu memiliki risiko yang tinggi.

Menurut Joko, setiap hari, pihaknya berhadapan dengan risiko.

Untuk menghandel risiko, kata Joko, tidak cukup hanya bicara tentang penyelesaian saat ada kejadian, tetapi dilihat juga dari proses awal kejadian.

Lebih lanjut Joko menjelaskan, saat terjadi kecelakaan, pihaknya memulai dengan melakukan pemetaan risiko, mitigasi, serta sejumlah pengendalian (barrier).

Joko menguraikan, supaya tidak terjadi kebakaran, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dalam rangka untuk meyakinkan bahwa tidak ada kebocoran, pemasangan gas protector, pemasangan fire alarm, dan lain sebagainya.

Barrier yang lain, lanjut Joko, adalah tentang prosedur operasi, dan yang terakhir adalah orang sebagai pengendalinya.

“Kalau memang barrier-barrier depan itu masih lolos,” ujarnya.

Risiko di Pertamina, kata Joko, tidak berupa single barrier.

“Bicaranya tidak, man power kita cukup atau gak? Itu barrier terakhir sebenarnya. Itu yang gak kita harapkan sebenarnya,” ujarnya.

Pengendalian di awal, kata Joko, berupa assessment, mapping risiko, mitigasi risiko, alat-alat untuk penanggulangan, dan sebagainya.

Joko mengungkapkan, bila masih terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya memiliki fire man khusus untuk penanganan kebakaran. Namun, kata Joko, pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan tim fire man tadi.

Joko mengatakan, semua unit di Pertamina mempunyai Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD), yang telah dilatih dan terdiri dari seluruh unsur dan fungsi.

“Kalau di negara ada TNI, ada cadangan militer. Di kita juga sama,” ujarnya.

Selain ada tim fire man khusus, kata Joko, pihaknya juga memiliki tim cadangan yang juga terlatih dan terdiri dari seluruh level pekerjaan.

“Habis tim fire man, ada tim-tim pekerja yang sudah kita latih, sampai atas pengawasnya, sampai asisten manajer, sampai terakhir manajer. Nah yang tadi kita tampilkan itu sebenarnya cadangan terakhir kita,” pungkasnya.



19 Comments

Leave a Reply