- May 24, 2019
- Posted by: Bovend Saor Sitinjak
- Category: Berita, Bisnis, ekonomi & bisnis, Informasi, Inspirasi
Jakarta, 24 Mei 2019, GOJEK kembali mengukuhkan komitmennya dalam memberdayakan dan meningkatkan kemampuan para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui kolaborasi strategis dengan dua kementerian Kabinet Kerja. Kolaborasi strategis tersebut diwujudkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Direktorat Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan.
Kolaborasi strategis antara kedua kementerian dengan GOJEK ini secara umum bertujuan membantu pelaku UMKM supaya bisa naik kelas sekaligus mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM pada ekonomi digital.
Shinto Nugroho, Chief Public Policy and Government Relations GOJEK, memaparkan bahwa GOJEK selalu mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para UMKM supaya mereka bisa terus tumbuh dan naik kelas. “Sinergi antara GOJEK dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Ketenagakerjaan diharapkan menjadi kunci mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Sebagai pemain di industri teknologi, kami memiliki solusi dan pengetahuan membantu UMKM naik kelas lewat teknologi, sementara Pemerintah memiliki jaringan luas para pengusaha UMKM yang bisa dibantu,” ujar Shinto.
Shinto menambahkan, untuk kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, GOJEK akan memberikan pembinaan dan/atau pelatihan bagi UMKM binaan Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Program pelatihan ini merupakan bagian dari program GOJEK WIRAUSAHA #GerakanOnlineNusantara.
“Tujuan besar program GOJEK WIRAUSAHA #GerakanOnlineNusantara adalah untuk mendukung kemandirian dan ketahanan finansial UMKM melalui program pemberdayaan UMKM, dan memastikan pelaku usaha UMKM mendapatkan akses yang berkelanjutan terhadap pertumbuhan bisnis, layanan keuangan, dan pasar yang lebih luas,” kata Shinto. Dalam pelatihan GOJEK WIRAUSAHA #GerakanOnlineNusantara ini, UMKM yang mengikuti pelatihan juga bisa bergabung dengan ekosistem GOJEK melalui pendaftaran di lokasi pelatihan.
Sementara itu, terkait kerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian akan membantu GOJEK dalam meningkatkan skill para mitra yang sudah bergabung dengan ekosistem GOJEK, termasuk pemberian sertifikat kompetensi.
Melalui kerjasama ini, kata Shinto, GOJEK percaya bahwa pertumbuhan ekonomi digital dan kontribusi ekosistem GOJEK pada perekonomian nusantara semakin seignifikan. Sebelumnya, riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebutkan kontribusi mitra GO-JEK dari empat layanan sepanjang tahun 2018 mencapai Rp 44,2 trilliun.
Pada tahun 2019, GOJEK menetapkan target untuk dapat memberikan pelatihan bagi 35.000 UMKM agar dapat bergabung dengan ekosistem ekonomi digital. Sejauh ini, GOJEK telah sukses memberikan pelatihan bagi lebih dari 8.000 UMKM di 14 kota, bekerjasama dengan 24 lembaga pemerintah dan komunitas.