Agustus 2019, Kota Palembang Alami Deflasi 0,16%

Kota Palembang pada bulan Agustus 2019 mengalami Deflasi sebesar 0,16 persen. Inflasi Tahun Kalender (kumulatif sampai dengan Agustus 2019) adalah sebesar 1,62 persen, dan inflasi tahunan “year on year” (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) adalah 2,53 persen.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan Ir. Endang Tri Wahyuningsih, M.M, saat menggelar press release Berita Resmi Statistik, Senin (2/9) siang, di Kantor BPS Prov. Sumsel.

Dikatakan Endang, komoditas yang menyumbang deflasi terbesar di Kota Palembang antara lain: bawang merah, daging ayam ras, angkutan udara, dan tomat sayur.

Dalam penyampaiannya, Endang menjelaskan bahwa di kelompok bahan makanan, masih terjadi inflasi yang disebabkan oleh cabe.

“Selain ada penurunan harga di bulan Agustus ini, ternyata ada juga kenaikan harga, yaitu cabe,” ungkapnya.

Untuk bawang merah dan bawang putih, kata Endang, sangat fluktuatif, tergantung pasokan di lapangan.

Endang menambahkan, inflasi 0,36 persen pada kelompok bahan makanan ini, disumbang oleh kue donat dan pempek.

“Jangan makan kue donat ya. Harganya menjadi naik,” seloroh Endang.

Pada kelompok perumahan/air/listrik, lanjut Endang, terjadi inflasi sebesar 0,05 persen, dengan semen sebagai komoditas yang dominan.

Sementara untuk kelompok sandang, menurut Endang, emas perhiasan sebagai penyumbang andil inflasi.

“Emas perhiasan terus naik,” jelasnya.

Pada kelompok kesehatan, Endang melihat sabun mandi, pasta gigi, dan alat kontrasepsi, sebagai penyumbang andil inflasi.

Lebih lanjut, Endang mengatakan, Provinsi Sumatera Selatan, pada bulan Agustus 2019 mengalami Deflasi sebesar 0,15 persen, Inflasi Tahun Kalender (kumulatif sampai dengan Agustus 2019) sebesar 1,67 persen, dan Inflasi tahunan “year on year” (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 2,52 persen.



14 Comments

Leave a Reply