Aliran Drainase Telah Terkoneksi, Titik Banjir di Palembang Mulai Berkurang

Palembang merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, sehingga perlu dijaga kebersihannya. Apalagi ketika memasuki musim hujan, peluang terjadinya bahaya banjir menjadi lebih besar.

Komunitas Peduli Sungai dan Peduli Banjir (KPSPB) Kota Palembang diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota Palembang dalam menjaga keberadaan sungai dan kebersihan lingkungan. Menurut Koordinator KPSPB Kota Palembang Alexander, titik banjir di Kota Palembang sudah mulai berkurang.

“Kemarin itu bisa sampai 28 titik, sekarang sudah tinggal 19,” ujarnya saat dibincangi usai mengikuti kegiatan penebaran 9000 benih ikan di Sungai Musi Palembang, Kamis (12/12).

Alex mengatakan, kendala dalam penanganan banjir disebabkan oleh aliran-aliran drainase yang tidak terkoneksi dengan baik.

“Jadi, sekarang sudah,” ungkap Alex.

Ia menceritakan, dirinya pernah hadir pada sarasehan yang diselenggarakan Dewan Sungai Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan tersebut, lanjut Alex, dilakukan pembahasan mengenai permasalahan banjir di Indonesia, termasuk Kota Palembang.

Alex mencontohkan, beberapa titik banjir di Kota Palembang alirannya sudah tidak ada lagi. Ada sebagian badan sungai masih memiliki beberapa bangunan. Terjadi penyempitan sungai tanpa berkoordinasi dengan pihak Badan Pertanahan Nasional, sementara sertifikat tanahnya sudah dikeluarkan dengan tanpa melakukan pengukuran yang benar.

“Itu juga kami bahas di tingkat nasional untuk seluruh Indonesia. Bukan kita aja itu yang terjadi,” ujar Alex.

Ia berharap, ke depan, tidak ada lagi rumah yang membelakangi sungai.

“Jadi, kalau rumah itu menghadap sungai, kita bisa melihat rumah itu jorok atau bersih,” ungkap Alex.

Alex meyakini, hal tersebut bisa dilakukan secara perlahan, khususnya pada daerah-daerah tertentu.

“Mungkin saja semua. Bisa kita lakukan,” kata Alex.

Ia menyatakan, pihaknya memiliki rencana, supaya di pinggiran sungai sepanjang 2 sampai 3 kilometer, terdapat komunitas yang bertugas merawat sungai tersebut.

“Itu untuk ke depan,” pungkasnya.



14 Comments

Leave a Reply