Cak Amir Dukung Keberagaman di Kepengurusan RJ Sumsel

Rumah Jokowi (RJ) merupakan organisasi kemasyarakatan yang didirikan di Jakarta, pada tanggal 11 April 2014. Pendiriannya ditandai dengan penandatanganan piagam Rumah Jokowi di Jalan Perdatam, Jakarta Selatan.

Ketua Umum Dewan Pengelola Pusat Rumah Jokowi Yongki Jonacta Yani, Jumat (21/2), melantik Pengurus DPD Rumah Jokowi Sumatera Selatan, di Mahameru Room, Hotel Swarna Dwipa Palembang.

Menurut Dewan Pakar DPD Rumah Jokowi Sumsel K.H. Amiruddin Nahrawi, dirinya mendukung keberagaman di dalam kepengurusan DPD RJ Sumsel.

“Paling tidak kepengurusan ini ada Islam, ada Kristen, ada Katolik, ada Konghucu,” ujar pria yang akrab disapa Cak Amir tersebut.

Cak Amir menegaskan, yang diperlukan saat ini, adalah bangsa Indonesia yang rahmatan lil alamin, bukan yang saling menyalahkan satu sama lain.

“Itu bukan watak bangsa Indonesia ketika menyalah-nyalahkan,” ujarnya.

Negara Indonesia, kata Cak Amir, dibangun dengan kebersamaan. Sehingga, dirinya meyakini, tidak mungkin hanya umat Islam yang memerdekakan Indonesia, melainkan keberagaman.

Keberadaan agama-agama yang diakui di Indonesia, lanjut Cak Amir, merupakan sebuah contoh nyata kebersamaan Pancasila.

Cak Amir menilai, apabila ada orang yang ingin menjelek-jelekkan sesama anak bangsa, kebangsaindonesiaan orang tersebut masih separuh-separuh.

“Kalau bangsa Indonesia itu, perlu tekun dan baik dan tidak perlu menyalah-nyalahkan orang lain, itulah kita hidup dengan keberagaman,” ujarnya.

Cak Amir mengajak seluruh pihak agar mengacu pada UU dan Pancasila, yaitu berlandaskan dasar pemikiran yang religius tanpa menjelek-jelekkan orang lain.

Bangsa Indonesia, ujar Cak Amir, dibangun dengan aturan yang sangat jelas. Ia lalu mengutip salah satu pesan Nabi Muhammad yang berbunyi, seandainya tidak ada aturan, maka rusaklah bangsa ini.

Menurutnya, Indonesia memerlukan orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. Karena, ketika orang berakhlak baik, maka akan baik pula bangsa Indonesia.

“Kalau itu tidak aturan Indonesia, ya kayak ISIS yang sekarang,” pungkasnya.



2,600 Comments