Dirlantas Polda Sumsel Ingatkan Pengguna Jalan Tol Agar Mengantisipasi Sindrom Micro Sleep

Dalam menghadapi Musim Angkutan Lebaran Tahun 2019 ini, Jalan Tol Trans Sumatera telah digunakan sebagian, khususnya dari Lampung ke Palembang.

Terbentang dari Bakauheni hingga kota Palembang, tol ini memiliki panjang lebih dari 360 kilometer.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumsel Kombes Pol Dwi Asmoro mengingatkan para pengguna jalan tol untuk mengantisipasi sindrom Micro Sleep.

“Saya perlu sampaikan kepada masyarakat, satu, tolong antisipasi sindrom micro sleep,” ujarnya seusai menghadiri Apel Gelar Kesiapan Angkutan Lebaran Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (29/5), di Terminal Tipe A Alang-alang Lebar.

Micro sleep itu, lanjut Dwi, adalah tertidur sesaat di sepanjang jalan tol.

“Karena jalan tol ini cukup panjang, dari arah Bakauheni sampai dengan Palembang sepanjang 360 km,” jelasnya.

Dwi menambahkan, puncak-puncak kelelahan ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di km 285 sampai dengan 360.

Lebih lanjut Dwi mengharapkan, apabila masyarakat mengalami kelelahan, agar beristirahat di rest area km 285 dan interchange Jejawi.

Dwi mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti di pinggir jalan, khususnya di daerah rawan, seperti Sodong, Mesuji, dan lain sebagainya.

Diperkirakan, lanjut Dwi, arus lalu lintas yang melalui jalan tol Sumatera, sekitar 80% kendaraan yang keluar di Bakauheni, atau sekitar 5000 kendaraan per hari.

“Yang akan keluar di Kayu Agung sekitar 2300, yang akan keluar di Palembang kurang lebih sekitar 2500 kendaraan. Jadi totalnya sekitar 5000 kendaraan per hari,” ujarnya.

Dwi memprediksi, puncak arus mudik di jalan tol Trans Sumatera terjadi pada hari Sabtu dan Minggu, 31 Mei dan 1 Juni 2019, dengan volume berkisar 5000 sampai 5300 kendaraan per hari.

Bila terjadi kepadatan arus lalu lintas sepanjang lima kilometer, Dwi mengatakan pihaknya akan menutup jalur Terbanggi Besar, dan akan keluar di Pematang Panggang, dan lalu lintas diarahkan untuk melewati lintas timur Sumatera.