HomeNewsAgendaFKPT Selenggarakan Dialog Pelibatan Civitas Academica di Palembang dalam Pencegahan Terorisme

FKPT Selenggarakan Dialog Pelibatan Civitas Academica di Palembang dalam Pencegahan Terorisme

  • October 1, 2019
  • Posted by: Bovend Saor Sitinjak
  • Category: Agenda, Berita Lokal, Hukum, Indonesia, Informasi, Inspirasi
13 Comments

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan menyelenggarakan Dialog Pelibatan Civitas Academica di Palembang dalam Pencegahan Terorisme, Selasa (1/10), di Graha Pendidikan Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa/i, dosen, serta pegawai di lingkungan Politeknik Negeri Sriwijaya ini, dihadiri juga oleh Wakil Direktur I Polsri Carlos RS, S.T., M.T., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Drs. Widodo, M.Pd., Ketua FKPT Sumsel DR. Periansya, serta Direktur Pencegahan BNPT Brigjen. Pol. Ir. Hamli, M.E. yang sekaligus menjadi narasumber.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen. Pol. Ir. Hamli, M.E., saat diwawancarai mengatakan, pihaknya tidak mungkin melakukan penanggulangan terorisme tanpa melibatkan pihak lain.

“Karena serangannya di dunia pendidikan, maka pelibatannya adalah, salah satunya di civitas academica di Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Menurut Hamli, BNPT mengajak pihak perguruan tinggi untuk melindungi anak didik, dosen, dan pegawai, agar terhindar dari paham radikal dan teror.

“Kita ini akan diserang oleh mereka karena pendidikan yang awal. Karena ketika pendidikan itu kena, maka akan mudah ke tempat-tempat lain,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur I Polsri Carlos RS, S.T., M.T., mengatakan, salah satu bentuk pencegahan masuknya paham radikal dan teror ke dalam kampus, adalah melalui kegiatan dialog.

“Namanya imunisasi. Pendekatan lunak, kalau dalam istilah BNPT. Imunisasi memberi edukasi,” ujarnya.

Dalam sambutannya Carlos mengatakan, kegiatan dialog tersebut merupakan edukasi tentang pemahaman paham radikal.

Menurut Ketua FKPT Sumsel DR. Periansya, terorisme merupakan kejahatan extra ordinary, sehingga civitas academica perlu diberi tips agar tidak terpapar paham radikal dan teror.

“Tips ini diberikan langsung oleh BNPT,” ujarnya.

Dikatakannya, bisa saja penyusupan itu melalui internet, diskusi kelompok, dll. Ia berharap, para mahasiswa tersebut dapat menelaah mana yang baik mana yang tidak.



13 Comments

Leave a Reply