- July 18, 2019
- Posted by: Bovend Saor Sitinjak
- Category: Agenda, Berita Lokal, cuaca & peristiwa, Hukum, Informasi

Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah zero conflict. Namun demikian, masyarakat diajak untuk tetap waspada, karena dinamika terorisme berkembang begitu cepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sumatera Selatan DR. Periansya, MM., saat memberikan sambutan pada kegiatan Satu Indonesia: Lomba Video Pendek dan Diskusi Film, Kamis (18/7), yang diselenggarakan oleh BNPT bekerja sama dengan FKPT Prov. Sumsel di Ballroom Hotel The Alts Palembang.
“Serangan demi serangan terjadi di luar negeri, termasuk di Indonesia. Terakhir ada di Medan. Lalu kemudian ada rencana di Lampung,” ujar pria yang pernah berprofesi sebagai dosen di Politeknik Negeri Sriwijaya ini.
Tentu, lanjut Peri, ini merupakan ancaman. Baik ancaman global, maupun ancaman lokal.
Oleh karena itu, kata Peri, Indonesia memandang terorisme dengan konsern yang serius, termasuk di Sumatera Selatan.
Ia menambahkan, program-program yang berbasis pencegahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program BNPT.
“Yang mana, kami FKPT merupakan satgas dari BNPT, merupakan ujung tombak dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme di Sumatera Selatan,” ujarnya di hadapan peserta Lomba Video Pendek dan Diskusi Film, Kamis (18/7), di Ballroom Hotel The Alts Palembang.
Dikatakan Peri, BNPT sebagai lembaga non-pemerintah yang bersama-sama dengan FKPT, tentu akan menangani baik yang belum terjadi, maupun yang sudah.
Menurut dia, kegiatan hari ini, berfokus pada pemuda.
“Pada hari ini, adalah giat yang ketiga BNPT. Di mana giat pertama adalah perempuan, yang kedua media, dan yang ketiga adalah giat pemuda,” ujar Peri.
Pada kegiatan kali ini, lanjut Peri, sudah dilaksanakan penjurian untuk Lomba Video Pendek.
“Ada dua belas video pendek yang kita nilai dari berbagai kabupaten yang ada di Sumatera Selatan, yang ngirim, dan alhamdulillah, tiga video terbaik, nanti akan diumumkan, dan akan diberikan trofi serta penghargaan dari BNPT berupa stimulus (uang). Nantinya kita berharap Bapak Gubernur dan Bapak Kepala BNPT, yang dalam hal ini diwakili Pak Amrizal, untuk memberikan trofi tersebut,” jelasnya.
Bagaimana menyikapi perbedaan, ujar Peri, merupakan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan kali ini.
“Karena hari ini, sering kali kita lihat, bahwa perbedaan itu menjadi persoalan,” kata Peri.
Lebih lanjut, Peri berharap, dengan kegiatan pemuda yang dilaksanakan pada hari ini, bisa memberikan dampak positif bagi semua pihak.
“Kepada adik-adik yang belum mengunggah video, saya kira, kami berharap bisa ikut aktif dan berperan serta dalam rangka mewujudkan Satu Indonesia,” harap Peri.
Di akhir sambutannya, Peri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sempat hadir.
“Mudah-mudahan, kegiatan ini mendapat berkah dari Allah SWT,” pungkasnya.