Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sumatera Selatan Menyelenggarakan Acara Pelantikan Pengurus GAPKI Cabang Sumsel Periode 2019 – 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sumatera Selatan menyelenggarakan acara Pelantikan Pengurus GAPKI cab. Sumsel Periode 2019 – 2024, Rabu (12/2), di Ballroom Hotel Harper Palembang.

Usai pembacaan Susunan Pengurus GAPKI cab. Sumsel oleh Sekretaris Jenderal GAPKI Kanya Lakshmi Sidarta, kemudian dilanjutkan dengan pelantikan oleh Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono.

Saat menyampaikan sambutannya, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono memberikan ucapan selamat bekerja kepada pengurus baru, melanjutkan kepengurusan yang lama.

Tidak lupa, Joko juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ketua GAPKI Sumsel periode 2016-2019 Harry Hartanto beserta jajaran.

Joko menilai, kepengurusan GAPKI Sumsel periode 2016-2019 sudah cukup bagus dalam menjalankan program-programnya, dalam hal ini, kontribusi untuk memajukan industri kelapa sawit.

Joko menambahkan, pergantian pengurus GAPKI adalah suatu keniscayaan, dan telah sesuai dengan AD/ART GAPKI.

“Memang kita patuhi, GAPKI sebagai organisasi yang independen profesional, kita sangat menjunjung tinggi AD/ART,” ujarnya.

Spirit yang harus dikembangkan, lanjut Joko, adalah bahwa pergantian pengurus harus selalu membawa perbaikan. Sehingga, setiap pergantian, harus menjadi momentum untuk perbaikan yang terus menerus.

“Ini yang mesti kita bangun,” ujarnya.

Joko menilai, sebagai organisasi, GAPKI juga harus makin menunjukkan perannya.

Ada tiga peran GAPKI yang Joko jelaskan dalam kesempatan tersebut.

Pertama, GAPKI adalah mitra strategis bagi pemerintah, baik untuk pusat maupun daerah.

Kedua, GAPKI harus terus memainkan peran sebagai leading advocacy, dalam hal ini membantu, mengevaluasi, memberikan masukan, mengawal setiap kebijakan/regulasi yang dibuat oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Dalam hal tertentu, memang GAPKI harus bersuara. Kritis kalau perlu. Itulah yang namanya leading advocacy,” ujarnya.

Ketiga, GAPKI harus berperan sebagai leading campaigner.

“Ini penting. Tugas kita semua adalah harus terus menerus mengkampanyekan industri kelapa sawit secara luas,” ujarnya.

Kelapa sawit, kata Joko, selalu dikampanyekan negatif oleh banyak pihak, bahkan oleh dunia. Oleh karena itu, tugas GAPKI adalah mengkampanyekan secara positif.

“Peran-peran ini yang harus terus menjadi fokus, menjadi perhatian utama pengurus GAPKI, baik pusat maupun cabang,” pungkasnya.



28 Comments

Leave a Reply