- January 31, 2024
- Posted by: Jati Sasongko
- Category: Informasi
Palembang Sonora – Bulan Januari 2024 ini, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang cukup significan. Yudi Setiawan, Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang kepada Sonora (31/01/2024) menjelaskan bahwa kasus DBD dari tanggal 1 hingga 30 Januari 2024 tercatat terdapat 180 kasus. Bila dibandingkan bulan desember ataupun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, januari 2024 adalah yang tertinggi.
“ Bulan desember 2023 terdapat 90 kasus DBD, bila dibanding januari 2023,2022, 2021 maka januari 2024 ini yang tertinggi; 180 kasus. Artinya sudah warning dan waspada terhadap penyebaran DBD,” ujarnya.
Dengan adanya musim hujan maka tempat-tempat yang tadinya kering, ban bekas, kaleng bekas tempat menampung air bersih tergenang air dan menjadi tempat berbiaknya nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypti menyukai air yang bersih bukan diselokan atau kolam dasarnya tanah. Pemerintah kota Palembang melalui dinas Kesehatan telah meminta setiap puskesmas yang ada agar bekerjasama dengan kecamatan untuk melakukan Gerakan serentak pemberantasan DBD secara simbolik dengan membersihkan tempat-tempat penampungan air, menutup, memberi ikan pemakan jentik-jentik dan menabur bubuk larvasida.
“ surat sudah kami sebar ke semua puskesmas. Mereka akan berkordinasi dengan kecamatan melakukan gerakan seperti itu, mensosialisasikan dan menyebarkan melalui media sosial. Dengan Gerakan serentak pemberantasan nyamuk bisa jadi penggerak masing-masing wilayah untuk memberantas sarang nyamuk,” ujarnya.
Penyakit DBD memiliki gejala antara lain demam tinggi mendadak diatas 38 derajat celcius, mual, muntah, sakit kepala terkadang timbul bercak merah pada bagian tubuh. Apabila ada anak yang sudah demam tiga hari tidak turun segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan DBD atau tidak.
“ mari galakkan Gerakan 3M, membersihkan, menutup, mendaur ulang tempat perindukan nyamuk. Pastikan dirumah kita tidak ada jentik-jentik nyamuk agar DBD terkendali,” pungkasnya.