- May 18, 2024
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Berita Lokal, Berita Umum, Informasi
Muara Enim – Sonora , – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Lumut Balai berkomitmen untuk menjalankan operasinya secara berkelanjutan dengan memberikan kontribusi positif terhadap kondisi sosial, lingkungan, dan ekonomi sekitarnya melalui beragam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Program CSR PGE Area Lumut Balai sampai hari ini telah menjangkau lebih dari 31.000 penerima manfaat, selain penyerapan tenaga kerja lokal serta peningkatan perekonomian daerah sekitar operasi panas bumi.
Assistant Manager Government & Public Relation PGE Area Lumut Balai Ryan Dwi Gustriandha, menyatakan bahwa komitmen PGE dalam menjalankan program CSR ini selaras dengan tujuan PGE dalam menerapkan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) yang baik. “PGE Area Lumut Balai akan selalu menerapkan kerangka ESG, didukung dengan program CSR sebagai implementasi tanggung jawab sosial lingkungan yang baik guna memastikan kontribusi positif bagi pengembangan industri geotermal yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam menjalankan CSR, PGE telah menerapkan lima pilar Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), yaitu: (1) Peningkatan Kualitas Pendidikan, (2) Peduli lingkungan, (3) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, (4) Peningkatan Kualitas Kesehatan, serta (5) Pembangunan Infrastruktur dan Sosial.
Di sisi pendidikan, PGE Area Lumut Balai secara aktif telah meningkatkan kualitas pendidikan di Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, melalui Program Edukasi Geothermal, Beasiswa Prestasi, dan pembinaan tenaga pengajar di 6 SD, 1 SMP, dan 1 SMA. Kemudian di sisi lingkungan, PGE Area Lumut Balai telah melakukan pendampingan dan dukungan aktif terhadap kelompok budidaya maggot untuk pengelolaan sampah dengan meningkatkan kapasitas kelompok TPS 3R dan membangun infrastruktur kandang maggot.
Terkait pengembangan ekonomi masyarakat, PGE Area Lumut Balai telah mengembangkan Program Belanting River Tubing yang disinergikan dengan kelompok Kopi Ulu Ayakh dan Kerajinan Bambu di Desa Kelumpang, Kabupaten OKU. Objek wisata ini dikelola pemuda setempat, menarik lebih dari 15.000 pengunjung sejak 2021, dan mendapatkan Apresiasi Program Pemberdayaan CSR Award dari Kementerian ESDM.
Tak hanya itu, di sektor kesehatan, PGE Area Lumut Balai konsisten menangani stunting dengan memberikan informasi tentang gizi penting selama 1.000 hari pertama kehidupan anak dan pembelajaran tentang makanan bergizi untuk bayi dan balita. Terakhir, di sisi Infrastruktur dan Sosial, PGE Area Lumut Balai telah melakukan beberapa program seperti kegiatan sukarela, Sponsorship Proposal, dan tanggap kebencanaan. Pada tahun 2023 sendiri, terdapat bantuan untuk pembangunan dinding penahan tanah (talud), pemasangan penahan longsoran, serta perbaikan infrastruktur jalan yang berlubang dengan cakupan area 650 meter persegi di beberapa Desa di Kabupaten Muara Enim.
Selama ini, PGE selalu memastikan penerapan ESG untuk keberlanjutan yang terintegrasi di seluruh lini dan fungsi bisnis. Hal ini dilaksanakan melalui kebijakan yang berdampak positif terhadap lingkungan, konsistensi dalam mengelola hubungan dengan karyawan, pihak ketiga, dan masyarakat, serta aktivitas tata kelola operasional yang mengacu pada prosedur perusahaan, transparan, beretika, serta patuh terhadap hukum yang berlaku.
Komitmen ini dibuktikan dengan raihan peringkat ESG PGE di angka 8,4 (negligible risk atau memiliki risiko yang dapat diabaikan) dari Morningstar Sustainalytics pada tahun 2023, memosisikan PGE di nomor 3 perusahaan dengan risiko ESG terendah dari 709 perusahaan di industri utilitas, dan posisi 129 dari 15.930 perusahaan di dunia yang diperingkat oleh Sustainalytics.
PGE Area Lumut Balai juga telah memperoleh dua penghargaan Subroto Award 2021, penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang memberikan kinerja terbaik dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia. Dalam hal ini, PGE Area Lumut balai memperoleh peringkat utama di dua kategori yaitu kategori Kinerja Penerapan K3 dan Keteknikan Panas Bumi Untuk Wilayah Berproduksi, serta kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan untuk Wilayah Kerja Berproduksi.
Eksplorasi PGE Area Lumut Balai telah dimulai pada tahun 2008 dan beroperasi penuh di tahun 2019 dengan total kapasitas 55 MW. Saat ini, sedang berlangsung pengerjaan Proyek LMB Unit-2 dengan tujuan menambah kapasitas sebesar 55 MW. Sehingga ke depannya, total kapasitas terpasang di PGE Area Lumut Balai mencapai 110 MW, setara dengan 110.000 rumah yang teraliri Listrik. Lebih lanjut, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi kebutuhan masyarakat sekitar serta mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.
Dalam menjalankan operasionalnya, PGE selalu mematuhi kewajiban pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan regulasi yang berlaku. PGE Area Lumut Balai menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip Operational Excellence dan menjunjung tinggi aspek Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) dalam semua kegiatan. Perusahaan pun akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk menjamin kelancaran operasional dan keselamatan lingkungan serta masyarakat sekitar.