Kuku Kuning dan Mudah Patah Merusak Penampilan, Ternyata ini Buang Keroknya !!!

PALEMBANG SONORA – Pernahkah kuku Anda mengalami kekuningan pada kuku hingga mudah patah ?

Kondisi ini mungkin dialami tidak oleh semua orang.

Namun Anda patut mewaspadai kondisi yang satu ini, karena dapat merusak penampilan pada kuku.

Penasaran penyebab dari kondisi ini, dilansir dari stylo.grid.id, berikut 4 buang kerok kuku menguning dan mudah patah :

1. Kekurangan Vitamin dan Mineral

Penyebab kuku menguning dan patah bisa disebabkan adanya asupan vitamin dan mineral yang kurang.

Nah, penyebab kurang asupan vitamin dan mineral juga bisa membuat kuku menjadi kering, mudah patah, dan bentuknya tidak beraturan.

2. Infeksi Jamur

Berikutnya, faktor kuku menguning dan mudah patah bisa disebabkan oleh kebersihan kuku yang tidak terjaga sehingga timbul infeksi jamur.

Kalau Stylovers perhatikan infeksi jamur yang terjadi pada kuku yaitu terlihat ketika kulit bawah kuku yang menebal sampai bisa menyebabkan kuku lepas.

Untuk mencegah infeksi jamur terjadi pada kuku, kamu perlu rajin membersihkan area kuku, memastikan alat-alat yang dipakai untuk menggunting dan membersihkan kuku dalam keadaan bersih.

3. Pakai Kuteks

Pakai kuteks atau cat kuku memang bisa menambah mood kita ketika beraktivitas.

Akan tetapi, jika kamu terlalu sering menggunakan kuteks, berisiko membuat kuku menjadi menguning.

Hal ini disebabkan oleh pigmen warna pada kuteks kemungkinan terserap ke kuku dan meninggalkan warna kuning pada kuku.

Maka dari itu, berilah jeda waktu untuk kuku tidak terkena kuteks selama beberapa minggu agar kuku beristirahat dari paparan kuteks.

Selain kuteks, kuku menguning juga bisa disebabkan oleh pemakaian pembersih kuteks yang mengandung aseton.

4. Indikasi Penyakit

Kondisi kuku menguning juga bisa menjadi indikasi adanya suatu penyakit tertentu dalam tubuh kamu.

Penyakit seperti psoriasi dan diabetes, misalnya.

Penyakit ini merupakan kondisi langka yang ditandai dengan 3 gejala pada tubuh mulai dari warna kuku menguning, limfedema, dan gangguan pernapasan.

Penulis : Fernando Oktareza

Sumber Foto : Kompas