Makmuri: Gas PGN Lebih Aman dari LPG

 

Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah perusahaan nasional Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestik. PGN secara berkesinabungan mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu sampai hilir demi melayani masyarakat.

Sementara itu, keberadaan PGN di Sumatera Selatan sudah sejak tahun 1998. Awalnya, PGN hadir untuk membantu kepentingan masyarakat dalam pemenuhan energi gas alam yang lebih aman. Hal ini diungkapkan oleh Sales Area Head PT. PGN (Persero) Tbk – Sales Area Palembang Makmuri, Kamis (28/2) sore, usai menerima kunjugan audiensi grup Kompas Gramedia Sumatera Selatan, di Kantor PGN Sales Area Palembang, Jalan Merdeka Palembang.

“Memang awal-awal masuk PGN karena waktu itu LPG masih banyak, sehingga ada pertentangan di masyarakat soal gas LPG yang berbahaya. Tapi, setelah kami melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa gas alam yang kami distribusikan itu lebih aman dari LPG,” ujar pria asal Tegal tersebut.

Dikatakan Makmuri, gas alam lebih aman dari LPG karena berat jenis gas alam lebih rendah daripada udara.

“Sehingga, pada saat terjadi kebocoran, dia akan bercampur dengan udara. Dan, pada saat kebocoran pun, kita gambarkan seperti pipa. Kalo bocornya di titik itu, dia akan nyala di titik itu aja,” jelas pria yang sudah 5 tahun bertugas di PGN Sales Area Palembang ini.

Makmuri menambahkan, untuk pengamanan kebocoran gas alam PGN, sudah dilengkapi dengan kran yang bisa membantu mematikan api ketika kran tersebut ditutup.

“Begitu kran ini dimatikan, otomatis apinya akan mati dengan sendirinya,” ujarnya.

Makmuri juga menepis anggapan yang beredar di masyarakat bahwa kalau terjadi kebocoran gas akan terjadi akumulasi yang menyebabkan ledakan.

“Kecuali LPG. Karena kalau LPG bocor, dan masuk dalam ruangan yang tertutup, akan terjadi akumulasi, bisa terjadi ledakan,” jelasnya.

Makmuri juga memberikan tips dalam penanganan kebocoran gas. Menurutnya, saat terjadi kebocoran gas, jangan menyalakan listrik.

“Karena listrik itu saklarnya akan menimbulkan percikan, yang akan menjadikan sumber letupan api,” ungkapnya.

“Gas alam yang dialirkan lewat pipa itu akan lebih aman dibandingkan LPG,” ujarnya.

Makmuri menjamin, harga gas alam pasti lebih murah dari gas LPG.

“Dan yang lebih konkret bahwa gas alam pun, pasti harganya lebih murah daripada LPG,” ujarnya.

Lebih lanjut, Makmuri mengatakan harga gas alam untuk rumah tangga ditentukan oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Sedangkan untuk Hulu, diatur oleh SKK Migas.

Makmuri menerangkan, pihaknya mendapat mandat untuk pengelolaan pengembangan jaringan gas (jargas) melalui Kementerian ESDM.



18 Comments

Leave a Reply