Mengenal Komunitas SSCM, Berniat Majukan Kopi Sumsel

Palembang Sonora – Setiap orang suka kopi. Mulai dari dewasa, remaja sampai manula suka kopi. Berangkat dari kebanggaan putra daerah sumsel yang berasal dari Muaraenim, Semendo, Pagar alam dan terbiasa melihat pengolahan biji kopi dan didorong turunya harga kopi membuat Salama Sri Susanti mendirikan komunitas SSCM (south sumatera coffee master).

“ harapannya kopi sumsel bisa mendunia. Mereka adalah orang-orang yang punya dedikasi membantu mengembangkan potensi kopi di daerahnya masing-masing,” ujar Salama Pendiri SSCM dalam live talkshow (08/12/2023).

Salama menjelaskan bahwa SSCM siapapun boleh bergabung dengan SSCM asalkan punya produk kopi bubuk. SSCM ada di 12 kabupaten/kota sesumatera selatan. Sumsel memiliki 279 ribu hektar kebun kopi dan terbesar di Indonesia. Namun terdapat juga kebun kopi yang beralih fungsi menjadi kebun karet, sawit dan sebagainya.

Ada lima daerah terbesar di sumsel penghasil kopi antara lain Oku Selatan, Muaraenim, Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam. Perlu promosi yang lebih gencar agar kopi sumsel lebih dikenal banyak orang.

SSCM awal anggotanya hanya penghasil kopi bubuk. SSCM menjadi media komunikasi para industry kecil kopi bubuk, saat itu akan digelar Sea Games, tercetus ide bagaimana agar kopi bubuk dikemas dengan baik. SSCM kemudian berkembang anggotanya mulai dari petani, penggorengan, roasting, prosesor hingga barista.

Kegiatan SSCM diantaranya grading meningkatkan kompetensi petani kopi dan prosesor. Memberikan pengetahuan bagaimana menghasilkan kopi yang berkualitas, bagaimana meng SNI kan kopi, bekerjasama dengan dinas perindustrian, memberikan pelatihan dan perizinanan, juga menggelar festival kopi dan kompetisi.

Salama mengatakan agar kopi sumsel bisa dikenal luas perlu program khusus dari pemerintah. tindakan tidak sebatas expo dan pelatihan. Perlu ada promosi yang besar untuk sumsel. Bila ini dilakukan secara kontinyu bisa jadi langkah besar mengangkat keberadaan kopi sumsel. Sumsel penghasil terbanyak kopi jenis robusta sebanyak 80 persen produksi nasional. orang eropa lebih suka kopi arabika. Kopi robusta disukai orang timur tengah, asia sebagian. Kopi robusta rasanya pahit dan tinggi kafein sementara kopi arabika rasanya asam.



Leave a Reply