- March 27, 2019
- Posted by: Bovend Saor Sitinjak
- Category: Agenda, Berita, Elektronik, Hukum, Informasi, Inspirasi, Jasa & Pelayanan

Sebagai penyedia layanan ride-hailing pertama dan pertama di Indonesia, Gojek terus berupaya mengukuhkan posisinya sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia dalam bertransportasi. Dalam mewujudkan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang dapat diandalkan, Gojek mengembangkan solusi keamanan menyeluruh. Pada momentum Hari Perempuan Sedunia, Gojek juga bekerja sama dengan Hollaback!, sebuah gerakan global yang bertujuan mengatasi kekerasan seksual di ruang publik, untuk menggagas gerakan Anti Kekerasan Seksual di industri ride-hailing.
Gojek menggelar konferensi pers dalam rangka mensosialisasikan kampanye bertajuk #UninstallKhawatir, Rabu (27/3), di Kedai Tiga Nyonya Palembang. Konferensi pers diselenggarakan dengan menghadirkan narasumber Senior Manager Corporate Affairs Gojek Alvita Chen, Regional Corporate Affairs Manager Gojek wilayah Sumatera Dian L. Toruan, serta Co-Director Hollaback! Anindya Restuviani.
Head of Regional Corporate Communications Gojek, Teuku Parvinanda, akrab disapa Andri, menjelaskan bahwa kampanye bertajuk #UninstallKhawatir dalam rangka memperkenalkan fitur terbaru dalam aplikasi Gojek, yaitu fitur Bagikan Perjalanan (Share Trip). Melalui fitur tersebut, pengguna layanan Go-Car dan Go-Ride dapat membagikan informasi berupa: lokasi penjemputan; lokasi pengantaran; nama driver; nomor plat; tipe kendaraan; status perjalanan; dan jalur yang ditempuh, kepada kerabat terdekat. Ia menekankan, kata keamanan dan keselamatan, berorientasi pada para pengguna layanan Gojek.
“Informasi seperti ini kami rasa akan sangat berharga ketika ingin memantau bagaimana posisi dari pengguna kami. Ini juga tentu menjadi bagian dari untuk bisa menjamin keamanan dan keselamatan mereka saat menggunakan layanan kami,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan konferensi pers Gojek, Rabu (27/3), di Kedai Tiga Nyonya Palembang.
Topik kekerasan seksual menjadi salah satu perhatian masyarakat pengguna layanan transportasi online, namun edukasi mengenai topik tersebut seringkali dianggap tabu. Melihat kondisi tersebut, Gojek bersama para mitra drivernya berkomitmen untuk menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan seksual di ruang publik.
Berkolaborasi dengan Hollaback!, Gojek menyelenggarakan program pelatihan mitra driver untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual. Materi pelatihan disusun secara komprehensif mencakup pengetahuan tentang jenis-jenis pelecehan seksual yang harus dihindari serta langkah intervensi seperti apa yang dapat diambil apabila menghadapi kasus tersebut. Siklus pelatihan perdana yang diikuti oleh mitra driver dan pelaksana Kopdar Mitra Driver Gojek dilaksanakan di Jakarta, Bandung, Palembang, dan Bali selama bulan Maret ini.
Keseriusan Gojek dalam menangani tindak kekerasan seksual, diimplementasikan pula dalam standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus dan laporan, yang dilakukan dengan fokus keberpihakan pada korban. Hal ini dilakukan demi mendukung komitmen Gojek untuk menyediakan layanan transportasi yang ramah bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok perempuan anak.
Sebagai bagian dari mitigasi risiko, setiap laporan kekerasan seksual yang masuk melalui call center Gojek akan langsung ditangani oleh unit darurat. Unit ini bertugas untuk segera menemui korban, melakukan pendalaman kasus dan menawarkan bantuan yang diperlukan. Bantuan mencakup tindakan medis untuk pemeriksaan fisik, pengobatan, serta layanan pendampingan oleh psikiater sebagai bagian dari proses penyembuhan trauma. Gojek juga siap melakukan pendampingan hukum apabila korban, baik mitra driver maupun pengguna, merasa kasus ini harus diselesaikan di jalur hukum.