“Denni Puspa Purbasari: Kartu Prakerja Tingkatkan Kesempatan Kerja dan Pendapatan Warga”

Sonora Palembang – Program Kartu Prakerja, yang dikelola di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, serta kewirausahaan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18-64 tahun. Program ini telah dimulai pada 11 April 2020 dan terus berlanjut hingga saat ini, dengan target peserta mencapai jutaan orang per tahun.

Dalam acara makan malam bersama Pengelola Program Kartu Prakerja dan media lokal di Sumatera Selatan pada Rabu, 25 September 2024, Denni Puspa Purbasari menegaskan bahwa semua WNI dalam rentang usia tersebut berhak mengikuti program ini, kecuali bagi siswa, mahasiswa, anggota TNI/Polri, ASN, aparat desa, serta direksi BUMN/BUMD.

Proses pendaftaran dilakukan secara online melalui situs resmi www.prakerja.go.id, dengan peserta diharuskan membuat akun virtual terlebih dahulu dengan menginput nomor telepon, email, KTP, dan Kartu Keluarga (KK), serta melakukan proses verifikasi melalui Liveness dan Face Recognition.

“ Pendaftar terlebih dahulu membuat virtual akun dengan menginput nomor telp, email ,KTP, KK kemudian lakukan Liveness dan Face Recognition untuk indentifikasi, “ ungkap Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Managemen Pelaksana Program Prakerja.

Setelah terdaftar, peserta dapat bergabung dalam gelombang pelatihan, seperti gelombang ke-72 dan seterusnya, yang informasinya dapat diakses melalui Instagram @prakerja.go.id. Tidak diperlukan surat-menyurat dalam proses ini, cukup mengikuti petunjuk yang ada di situs resmi.

“ Jadi tidak perlu surat-menyurat cukup melalui situs prakerja dan tinggal ikuti saja petunjuknya, “ tegas Denni.

Setiap peserta yang terpilih akan menerima bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta. Setelah menyelesaikan satu pelatihan, peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp600 ribu yang ditransfer melalui rekening bank atau dompet digital seperti BNI, BCA, OVO, Gopay, LinkAja, dan Dana. Peserta dapat mengikuti pelatihan lainnya hingga saldo pelatihan sebesar Rp3,5 juta habis, yang dapat digunakan dalam jangka waktu satu tahun.

“ Jika sudah lewat dibulan Desember 2024 tidak dimungkinkan untuk mengambil pelatihan” ungkap Denni.

Program Kartu Prakerja telah melalui berbagai evaluasi sejak awal peluncurannya pada Mei 2020. Hingga saat ini, lebih dari 15 studi evaluasi telah dilakukan, termasuk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dua kali dalam setahun melalui Sakernas.

“Evaluasinya bertubi-tubi dan hasilnya konsisten bahwa Program Kartu Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan dan ketahanan pangan dari penerimanya “ kata Denni.

Berdasarkan evaluasi dampak, penerima Program Kartu Prakerja mengalami peningkatan penghasilan sebesar 10%, setara dengan Rp122.500 per bulan. Meskipun evaluasi program ini dilakukan secara nasional, data penerima di Kota Palembang menunjukkan bahwa dua bulan setelah menyelesaikan pelatihan, 10% peserta sudah mendapatkan pekerjaan, dengan penurunan angka pengangguran dari 83% menjadi 73%.
“ Jika semula data yang menganggung 83 % , dua bulan pasca penyelesaian pelatihan turun menjadi 73 % menurut saya ini hasil yang luar bisa , “ ungkap Denni

Denni menyampaikan harapannya agar Program Kartu Prakerja dapat dilanjutkan, mengingat potensi bonus demografi yang akan datang. Program ini dinilai penting untuk membantu kelas menengah Indonesia bertahan atau relevan dalam dunia kerja, sehingga mereka dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik atau mendapatkan promosi berkat keterampilan yang diperoleh.

Melalui Program Kartu Prakerja, masyarakat Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara bermartabat dan berkelanjutan.

“Program Kartu Prakerja mengajarkan atau memberikan kesempatan kepada seluruh warna Indonesia untuk belajar memancing sehingga mendapatkan ikan seumur hidup dan program Kartu Prakerja tidak memberikan ikan karena itu tidak akan abadi,” tutup Denni. ***

Penulis : Dina Apriana
Foto : Koleksi Pribadi



Leave a Reply